Pada tanggal 10 Oktober 2024 Presiden Jokowi berhentikan Budi Gunawan, suarat telah diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mempertimbangkan pemberhentian Budi Gunawan dari jabatannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Keputusan ini sontak mengundang perhatian publik, mengingat Budi Gunawan merupakan sosok penting di pemerintahan Jokowi dan juga orang dekat Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Surat pemberhentian tersebut juga berisi pengusulan nama Muhammad Herindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, sebagai calon pengganti Budi Gunawan. Proses ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 36 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, yang mengatur bahwa Presiden memiliki kewenangan untuk memberhentikan dan mengangkat Kepala BIN setelah mendapatkan pertimbangan dari DPR.

Keputusan Jokowi berhentikan Budi Gunawan menjadi topik hangat, terutama karena langkah ini dilakukan menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai presiden dan persiapan pemerintahan baru di bawah Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai latar belakang pemberhentian ini, proses penggantian Kepala BIN, dan apa yang bisa diharapkan dari pergantian penting ini.

Alasan di Balik Jokowi Berhentikan Budi Gunawan

Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi mengenai alasan detail di balik keputusan Jokowi berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN. Namun, ada beberapa spekulasi yang berkembang di publik mengenai hal ini. Salah satu teori yang banyak dibahas adalah kemungkinan bahwa Budi Gunawan akan masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto sebagai menteri, mengingat kedekatannya dengan Megawati Soekarnoputri dan pengaruhnya di politik nasional.

Budi Gunawan telah menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016 dan dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat dekat dengan lingkaran politik PDIP. Karirnya di dunia intelijen dan kepolisian membuatnya menjadi tokoh yang sangat dipercaya oleh Jokowi dan partai pendukungnya. Namun, menjelang pergantian pemerintahan, tampaknya Jokowi ingin memberikan ruang bagi kepemimpinan baru di lembaga intelijen tersebut.

Baca juga  Jadwal Kualifikasi AFC World Cup 2026: Persaingan Ketat Zona Asia

Selain itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebutkan bahwa proses pemberhentian Budi Gunawan telah didiskusikan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi antara Jokowi dan Prabowo dalam mempersiapkan transisi kepemimpinan di lembaga penting seperti BIN.

Pengangkatan Muhammad Herindra Sebagai Kepala BIN

Bersamaan dengan pemberhentian Budi Gunawan, Jokowi mengusulkan nama Muhammad Herindra sebagai calon Kepala BIN yang baru. Herindra adalah mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Ia merupakan sosok yang dikenal dekat dengan Prabowo Subianto, mengingat Herindra adalah salah satu lulusan Akademi Militer tahun 1987 dari kecabangan infanteri Kopassus, tempat Prabowo juga mengawali karir militernya.

Pengajuan Muhammad Herindra sebagai calon Kepala BIN telah dikonfirmasi oleh Ketua DPR, Puan Maharani, yang menyebutkan bahwa surat dari Presiden sudah diterima dan DPR akan segera melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan pada 16 Oktober 2024. Meski alat kelengkapan dewan di DPR saat ini belum terbentuk, proses uji kepatutan akan dilakukan oleh pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi untuk memberikan pertimbangan terhadap pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN.

Herindra dianggap sebagai sosok yang cocok untuk memimpin BIN di masa transisi pemerintahan, terutama mengingat latar belakang militernya yang solid dan kedekatannya dengan Prabowo. Jika Herindra resmi diangkat sebagai Kepala BIN, ia akan menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas keamanan negara, terutama di tengah situasi politik yang terus berkembang.

Budi Gunawan: Orang Dekat Megawati dan Perjalanan Kariernya di BIN

Budi Gunawan adalah tokoh yang memiliki hubungan kuat dengan Megawati Soekarnoputri. Ia pernah menjadi ajudan Megawati saat beliau menjabat sebagai Presiden Indonesia. Kedekatannya dengan Megawati membuat Budi Gunawan menjadi salah satu figur penting di lingkaran PDIP. Sebelum menjadi Kepala BIN, Budi Gunawan juga memiliki karier panjang di Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dengan posisi terakhir sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri).

Baca juga  Kasus Gubernur Kalsel Sahbirin Noor: Dari Kepemimpinan Hingga Tantangan Hukum

Selama menjabat sebagai Kepala BIN, Budi Gunawan terlibat dalam berbagai isu strategis, termasuk dalam menangani ancaman keamanan nasional, terorisme, dan intelijen politik. Ia dianggap sebagai salah satu pemimpin yang mampu menjaga stabilitas dalam situasi yang sering kali sulit di dunia intelijen.

Namun, dengan beredarnya kabar bahwa Budi Gunawan mungkin akan bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto, pemberhentian dari posisinya sebagai Kepala BIN bisa menjadi langkah awal untuk menyiapkan Budi untuk tugas baru. Nama Budi Gunawan juga disebut-sebut sebagai calon menteri potensial di kabinet Prabowo bersama beberapa nama lain dari PDIP seperti Abdullah Azwar Anas dan Olly Dondokambey.

Proses Pergantian Kepala BIN: Uji Kelayakan dan Kepatutan

Setelah Jokowi mengajukan surat pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN kepada DPR, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan untuk Muhammad Herindra. DPR memiliki peran penting dalam memberikan pertimbangan terhadap calon Kepala BIN yang diajukan oleh Presiden, dan hasil dari uji kepatutan ini akan dibahas dalam rapat paripurna DPR.

Meski alat kelengkapan dewan seperti komisi-komisi belum terbentuk, pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi akan membentuk tim khusus untuk melakukan uji kelayakan. Proses ini diharapkan berjalan cepat, mengingat pentingnya keberlanjutan kepemimpinan di BIN untuk menjaga keamanan negara.

Puan Maharani, sebagai Ketua DPR, menyebutkan bahwa proses uji kepatutan akan dilaksanakan pada 16 Oktober 2024, dan diharapkan hasilnya bisa segera diputuskan agar pengangkatan Muhammad Herindra sebagai Kepala BIN bisa segera ditetapkan melalui Keputusan Presiden.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Pergantian Ini?

Pergantian Kepala BIN dari Budi Gunawan ke Muhammad Herindra merupakan langkah penting dalam mempersiapkan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. BIN adalah salah satu lembaga paling strategis dalam menjaga keamanan negara, terutama dalam hal pengumpulan intelijen yang penting bagi kebijakan pertahanan dan keamanan nasional.

Baca juga  Kasus Jessica Kumala Wongso Kembali Mengajukan (PK) Kepada Mahkamah Agung

Jika Herindra resmi dilantik sebagai Kepala BIN, ia akan menghadapi tantangan besar, terutama dalam menjaga stabilitas di masa transisi pemerintahan. Di sisi lain, pergantian ini juga menunjukkan bahwa pemerintahan Jokowi dan Prabowo memiliki visi yang sama dalam hal keberlanjutan kepemimpinan lembaga intelijen.

Selain itu, peran Budi Gunawan di kabinet Prabowo masih menjadi pertanyaan yang menarik. Jika Budi benar-benar masuk ke kabinet, ia akan membawa pengalaman panjangnya di dunia intelijen dan kepolisian, yang bisa sangat berguna dalam membantu pemerintahan baru.