Breaking
13 Mar 2025, Thu

Hasil Turnitin Disertasi Bahlil: Kontroversi Plagiasi dan Bantahan Co-Promotor

By Mega Saraswati No Comments #Bahlil Lahadalia #Politik
hasil turnitin disertasi bahlil

Disertasi doktoral Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, baru-baru ini memicu kontroversi. Hasil Turnitin disertasi Bahlil disebut menunjukkan kemiripan hingga 95 persen dengan skripsi mahasiswa UIN Jakarta. Tuduhan plagiasi ini menimbulkan pertanyaan publik terkait keabsahan gelar doktor yang diraihnya. Bahlil menerima gelar tersebut dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Oktober 2024. Namun, co-promotor Bahlil, Teguh Dartanto, membantah keras tuduhan ini.

Dalam pernyataannya, Teguh menyebutkan bahwa terdapat kesalahan dalam pengecekan plagiasi yang dilakukan. Lalu, bagaimana sebenarnya hasil Turnitin disertasi Bahlil yang memicu kontroversi ini?

Tuduhan Plagiasi: Hasil Turnitin Disertasi Bahlil 95 Persen?

Tuduhan plagiasi pada hasil Turnitin Bahlil bermula ketika sebuah akun di platform media sosial X mengunggah hasil pengecekan menggunakan Turnitin. Hasilnya menunjukkan kemiripan disertasi Bahlil mencapai 95 persen dengan sebuah skripsi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Publik pun bereaksi. Warganet mempertanyakan bagaimana Bahlil, yang juga menjabat sebagai Menteri ESDM, bisa menyelesaikan program doktoral dengan cepat, sementara tuduhan plagiasi semakin memperkuat kecurigaan publik.

Sebuah skripsi dari mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum UIN Jakarta yang berjudul “Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia” diduga menjadi sumber yang dijiplak. Namun, menurut Teguh Dartanto, co-promotor Bahlil, klaim tersebut mengandung cacat logika. Teguh menyatakan bahwa kemiripan tinggi disebabkan oleh kesalahan dalam pengecekan sistem. Hasil Turnitin yang dipublikasikan berasal dari dokumen yang sama, bukan karena plagiasi.

Penjelasan Co-Promotor Terkait Hasil Turnitin Disertasi Bahlil

Teguh Dartanto, co-promotor Bahlil, menyatakan bahwa hasil Turnitin disertasi Bahlil yang menyebutkan 95 persen plagiasi muncul akibat penggunaan dokumen yang sama dalam sistem Turnitin UIN Jakarta. Menurut Teguh, jika dokumen yang sama diunggah ulang, maka kemiripan akan menunjukkan angka yang sangat tinggi. Ia menegaskan bahwa ini adalah kesalahan teknis, bukan indikasi plagiasi.

Baca juga  Kontroversi Jokowi Nebeng Pesawat TNI AU: Najwa Shihab Dikecam dan Dipuji

Teguh juga menegaskan bahwa telah dilakukan pengecekan ulang dengan sistem Turnitin yang berbeda. Disertasi Bahlil diunggah ke sistem Turnitin SKSG UI, yang menghasilkan tingkat kemiripan hanya 4 persen. Selain itu, pengecekan juga dilakukan di sistem Turnitin Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, dengan hasil 2 persen. Bahkan, pengecekan mandiri oleh Bahlil menunjukkan hasil kemiripan 8 persen.

Dengan angka-angka ini, Teguh memastikan bahwa hasil Turnitin disertasi Bahlil berada dalam batas toleransi dan Bahlil layak mengikuti sidang promosi doktoral.

Legalitas Gelar Doktor Bahlil dan Klarifikasi Pihak Kampus

Selain menyanggah tuduhan plagiasi, Teguh Dartanto juga memastikan bahwa secara administratif, Bahlil telah memenuhi seluruh persyaratan untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” yang diajukan oleh Bahlil telah melalui proses yang ketat sesuai aturan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI).

Teguh juga menegaskan bahwa Bahlil telah mempublikasikan tiga karya ilmiah yang memenuhi syarat kelulusan, yaitu di jurnal internasional terindeks Scopus, jurnal SINTA 2, dan prosiding yang setara dengan jurnal SINTA 2. Dengan semua persyaratan akademik yang telah dipenuhi, Bahlil dinyatakan layak untuk menerima gelar doktor.

Selain itu, masa studi doktoral Bahlil, yang ditempuh dalam waktu empat semester, juga berada dalam ketentuan akademik Universitas Indonesia. Menurut Peraturan Rektor No. 26 Tahun 2022, program doktoral dapat diselesaikan dalam rentang waktu empat hingga sepuluh semester. Bahlil menyelesaikan studinya tepat dalam empat semester, yakni dari tahun 2022 hingga 2024.

Reaksi Netizen: Hasil Turnitin Disertasi Bahlil Masih Dipertanyakan

Meski penjelasan co-promotor dan pengecekan ulang menunjukkan angka kemiripan yang rendah, publik masih mempertanyakan keaslian hasil Turnitin disertasi Bahlil. Warganet, terutama di platform X, terus membahas dugaan plagiasi dan kecepatan kelulusan Bahlil. Akun-akun anonim ikut serta dalam mengungkap data dan membandingkan isi disertasi Bahlil dengan karya-karya lain yang mungkin dijiplak.

Baca juga  Panduan Lengkap Syarat Pelunasan Biaya Haji 2025

Beberapa akun bahkan mencoba mengakses repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mengecek lebih lanjut. Mereka menemukan skripsi mahasiswa bernama Pingki Pratiwi yang berjudul “Environmen Social Governance dalam Implementasi Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.” Karya ini dicurigai memiliki banyak kesamaan dengan disertasi Bahlil. Hal ini menambah panasnya perdebatan di media sosial.

Namun, hingga kini belum ada bukti konkret yang menunjukkan adanya plagiasi dari karya tersebut. Sebaliknya, pengecekan ulang di beberapa sistem Turnitin justru menunjukkan persentase kemiripan yang sangat rendah, berkisar antara 2 hingga 8 persen.

Dugaan Perjokian dan Kecurigaan Publik Terhadap Kelulusan Bahlil

Selain tuduhan plagiasi, muncul juga dugaan lain terkait hasil Turnitin disertasi Bahlil. Beberapa warganet menuduh bahwa kelulusan cepat Bahlil, yang diselesaikan dalam empat semester, tidak wajar mengingat jabatannya sebagai Menteri ESDM dan Ketua Umum Partai Golkar. Sebagai pejabat publik yang sibuk, banyak yang mempertanyakan apakah Bahlil bisa menyelesaikan studinya dengan jujur, tanpa bantuan perjokian atau kecurangan.

Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut. Universitas Indonesia sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan perjokian, dan pihak promotor telah memberikan klarifikasi yang membantah semua tuduhan tersebut.

Kontroversi terkait hasil Turnitin disertasi Bahlil terus berkembang. Meskipun co-promotor dan hasil pengecekan ulang menunjukkan persentase kemiripan yang rendah, publik masih mempertanyakan keaslian karya ilmiah tersebut. Tuduhan plagiasi 95 persen yang muncul di media sosial mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis dalam pengecekan awal, seperti yang dijelaskan oleh Teguh Dartanto.

Bahlil Lahadalia, yang telah memenuhi syarat administratif dan akademik untuk meraih gelar doktor dari SKSG UI, tetap berada di bawah sorotan. Meskipun secara resmi telah dinyatakan layak, spekulasi publik mengenai plagiasi dan dugaan kecurangan masih belum sepenuhnya mereda.

Baca juga  Titiek Soeharto Menikah Lagi: Fakta dan Rumor tentang Kisah Cinta Sang Putri Cendana

Hasil Turnitin disertasi Bahlil mungkin menjadi titik awal dari perdebatan lebih lanjut tentang transparansi dalam proses akademik pejabat publik. Meski begitu, semua tuduhan harus diuji dengan bukti konkret dan investigasi yang mendalam agar kebenaran dapat diungkap dengan jelas.

By Mega Saraswati

Copywriter liputan mendalam di berbagai topik seperti politik, sepakbola, teknologi, olahraga dan isu-isu menarik yang viral dan populer. Memberikan sumber informasi terpercaya bagi pembaca yang ingin selalu terupdate dengan perkembangan terbaru.