Nama Zainuddin Mappa dirut Bank DKI kini tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai media setelah muncul dalam kasus dugaan korupsi terkait penyaluran kredit ke PT Sritex. Pria yang sebelumnya dikenal memiliki karier panjang di dunia perbankan ini, tiba-tiba menjadi sorotan usai ditetapkan sebagai salah satu tersangka oleh Kejaksaan Agung. Kabar ini sontak mengundang banyak perhatian karena melibatkan figur yang sempat menduduki posisi strategis dalam sektor keuangan daerah.
Zainuddin Mappa sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI, bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namanya juga sempat dikenal luas karena pernah berkarier di Bank BRI dan sejumlah lembaga keuangan nasional. Namun, sepak terjangnya kini dipertanyakan publik usai menyeruaknya kasus kredit bermasalah senilai triliunan rupiah ke perusahaan tekstil ternama, Sritex.
Siapa Zainuddin Mappa dan Bagaimana Rekam Jejak Kariernya?
Zainuddin Mappa bukan sosok baru di dunia perbankan Indonesia. Ia dikenal sebagai profesional yang mengawali karier di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebelum dipercaya menempati kursi penting di Bank DKI. Profil Zainuddin Mappa bank DKI cukup menonjol karena berada di garis depan pengelolaan keuangan salah satu bank daerah terbesar di Indonesia.
Selama menjabat di Bank DKI, Zainuddin dikenal sebagai pemimpin yang cukup progresif. Ia mendorong digitalisasi layanan dan memperkuat sinergi dengan BUMD lain. Tak sedikit program yang ia canangkan, seperti kredit usaha mikro dan inovasi teknologi untuk pelayanan nasabah. Namun kini, kariernya harus terhenti setelah dirinya dikaitkan dengan dugaan penyimpangan dalam penyaluran kredit ke perusahaan swasta berskala besar.
Kasus ini pun turut menggiring perhatian pada sistem pengawasan perbankan daerah dan proses audit internal yang seharusnya mencegah risiko kredit macet semacam ini terjadi.
Kronologi Kasus Kredit Sritex yang Menyeret Zainuddin Mappa
Skandal ini mencuat ketika Kejaksaan Agung RI melakukan penyidikan terhadap dugaan korupsi dalam penyaluran fasilitas kredit dari beberapa bank ke PT Sritex. Zainuddin Mappa dirut Bank DKI kala itu disebut terlibat dalam proses pemberian kredit bernilai besar yang belakangan gagal bayar.
Menurut sumber dari Kejaksaan, kredit yang diberikan ke Sritex tidak melalui mekanisme pengawasan yang semestinya. Beberapa dokumen diduga direkayasa, dan terdapat pelanggaran dalam prosedur persetujuan yang berujung pada kerugian negara.
Bersama Zainuddin Mappa, Kejagung menetapkan dua tersangka lain dari bank berbeda. Ketiganya kini telah dijebloskan ke Rutan Salemba untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Bank DKI sendiri menyatakan siap membuka data dan bekerja sama dengan Kejagung untuk mengusut tuntas kasus ini.
Tanggapan Bank DKI dan Dampaknya Terhadap Reputasi Institusi
Pasca penetapan tersangka, manajemen Bank DKI langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam keterangan tertulis, Bank DKI menegaskan komitmennya terhadap prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance). Mereka juga menjamin akan membantu penuh proses penyidikan dan menyerahkan dokumen yang dibutuhkan aparat hukum.
Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa nama baik bank milik daerah ini kini tengah diuji. Sorotan publik makin tajam, apalagi mengingat bahwa Bank DKI merupakan salah satu BUMD kebanggaan Jakarta. Banyak pihak mendesak agar evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap proses internal, termasuk sistem pengawasan kredit dan fungsi dewan pengawas.
Reputasi sebuah lembaga keuangan sangat bergantung pada kepercayaan nasabah. Maka, keterlibatan mantan dirut bank dki dalam kasus korupsi kredit menjadi tantangan besar bagi tim manajemen saat ini.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Ini?
Kasus Zainuddin Mappa BRI hingga Bank DKI membawa pelajaran penting bagi dunia keuangan Indonesia. Pertama, pentingnya sistem kontrol internal yang ketat, terutama dalam proses pemberian kredit skala besar. Kedua, perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam jajaran pimpinan bank, baik milik negara maupun daerah.
Skandal ini juga menjadi momentum untuk melakukan reformasi menyeluruh terhadap tata kelola bank pembangunan daerah. Pemerintah provinsi selaku pemilik saham pengendali juga dituntut lebih aktif dalam pengawasan dan pembinaan terhadap direksi BUMD.
Selain itu, publik juga harus didorong untuk lebih kritis terhadap aktivitas keuangan publik. Media memiliki peran strategis dalam mengawal proses hukum dan mengungkap kebenaran secara menyeluruh.
FAQ
Siapa Zainuddin Mappa?
Ia adalah mantan Direktur Utama Bank DKI yang kini tersangkut kasus kredit bermasalah ke PT Sritex.
Apa keterlibatan Zainuddin Mappa dalam kasus Sritex?
Ia diduga menyetujui kredit bernilai besar ke Sritex tanpa prosedur yang sesuai, sehingga menimbulkan kerugian.
Apakah Zainuddin Mappa pernah bekerja di BRI?
Ya, sebelum di Bank DKI, ia memiliki karier cukup lama di Bank Rakyat Indonesia.
Apa sikap Bank DKI terhadap kasus ini?
Bank DKI menyatakan akan mendukung penuh proses penyidikan dan membuka data yang dibutuhkan.
Di mana Zainuddin Mappa sekarang?
Ia saat ini ditahan di Rutan Salemba bersama dua tersangka lainnya untuk proses penyidikan lanjutan.
