Kabar gembira datang dari dunia korporasi nasional, khususnya dari sektor energi dan gas bumi. Sosok asal Sulawesi Utara, Hanny Joost Pajouw, resmi dilantik menjadi komisaris pt pertamina gas pada pertengahan Juli 2025. Penunjukan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sulut karena salah satu putra daerah kini dipercaya menduduki jabatan penting di salah satu anak usaha BUMN paling strategis di sektor energi.
Penunjukan Hanny Joost Pajouw tak hanya menjadi momen simbolis, tapi juga bentuk apresiasi terhadap figur profesional yang telah lama dikenal aktif di berbagai sektor publik. Dalam pelantikan yang dilakukan secara formal dan dihadiri jajaran direksi Pertagas, kehadiran Pajouw diharapkan membawa penguatan dari sisi pengawasan strategis dan tata kelola perusahaan.
Profil Singkat Komisaris Baru Pertamina Gas
Sebelum menjabat sebagai komisaris pt pertamina gas, Hanny Joost Pajouw telah memiliki pengalaman panjang di sektor pemerintahan dan organisasi masyarakat. Ia dikenal sebagai tokoh yang aktif menyuarakan isu-isu strategis dan pembangunan, khususnya di wilayah timur Indonesia. Pengetahuannya tentang birokrasi dan tata kelola lembaga menjadi modal penting dalam perannya sebagai komisaris.
Masyarakat Sulawesi Utara memberikan apresiasi tinggi atas penunjukan ini karena dianggap sebagai representasi daerah di tingkat nasional. Selain itu, Pajouw juga pernah mengemban sejumlah jabatan strategis lainnya yang membentuk rekam jejaknya sebagai sosok berintegritas dan komunikatif.
Struktur dan Fungsi Pertamina Gas dalam Ekosistem BUMN Energi
PT Pertamina Gas (Pertagas) merupakan bagian dari Subholding Gas milik Pertamina, dan memiliki peran krusial dalam distribusi gas bumi melalui jaringan pipa di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari restrukturisasi energi nasional, komisaris pt pertamina gas diharapkan mampu mengawasi jalannya bisnis secara akuntabel dan transparan.
Selain Pertagas, terdapat juga anak usaha seperti PT Pertagas Niaga dan PT. Petro Perkasa Indonesia yang menjadi bagian dari ekosistem pengelolaan gas. Sebagai komisaris, Hanny Joost Pajouw tidak hanya mengawasi jalannya Pertagas sebagai induk, namun juga perannya dalam integrasi energi nasional bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar yang sudah digagas sejak 2021 untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting di sektor gas ASEAN.
Gaji dan Tunjangan Komisaris Pertamina Gas
Publik tentu penasaran soal berapa besar gaji yang diterima oleh para pejabat tinggi di BUMN seperti Pertagas. Berdasarkan laporan keuangan dan kebijakan remunerasi, komisaris pertamina gaji bisa berkisar antara Rp80 juta hingga Rp150 juta per bulan, tergantung pada struktur perusahaan dan peraturan Menteri BUMN.
Selain gaji pokok, komisaris juga mendapatkan tunjangan kinerja, fasilitas perjalanan dinas, serta bonus tahunan yang nilainya bisa signifikan. Untuk komisaris pt. petro perkasa indonesia dan komisaris pertagas niaga, besaran remunerasi serupa juga diberlakukan karena mengikuti struktur yang hampir identik dalam grup Pertamina.
Namun, yang menjadi sorotan publik bukan hanya soal angka, tetapi transparansi dalam pelaporan dan tanggung jawab kinerja para komisaris, termasuk Hanny Joost Pajouw.
Reaksi Publik dan Dukungan dari Warga Sulut

Penunjukan Hanny Joost Pajouw langsung disambut antusias oleh masyarakat Sulut. Media sosial dipenuhi ucapan selamat dan harapan agar ia dapat membawa nama baik daerahnya dan memberikan kontribusi strategis di jajaran BUMN energi nasional. Tokoh-tokoh Sulut menyampaikan bahwa pengangkatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran sumber daya manusia dari kawasan timur Indonesia.
Banyak juga yang menyoroti bagaimana rekam jejak Pajouw akan memberi warna baru dalam pengawasan terhadap kegiatan Pertagas, termasuk dalam efisiensi distribusi gas dan pengawasan terhadap proyek-proyek strategis nasional.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Sebagai komisaris pt pertamina gas, tugas Hanny Joost Pajouw tidaklah ringan. Ia dihadapkan pada tantangan menjaga kinerja perusahaan di tengah fluktuasi harga energi global, perubahan regulasi lingkungan, serta tuntutan efisiensi operasional. Selain itu, konsolidasi internal dalam Subholding Gas menjadi salah satu tantangan struktural yang perlu dikelola secara cermat.
Di sisi lain, harapan masyarakat luas juga mengarah pada peningkatan transparansi, penguatan tata kelola, serta jaminan bahwa perusahaan akan semakin dekat dengan prinsip good corporate governance. Sebagai wakil pemegang saham negara, Pajouw harus memastikan bahwa Pertagas tetap berjalan dalam jalur yang akuntabel dan pro rakyat.
FAQ
Siapa Hanny Joost Pajouw?
Ia adalah tokoh asal Sulut yang baru saja dilantik sebagai komisaris PT Pertamina Gas.
Apa saja tugas komisaris PT Pertamina Gas?
Mengawasi jalannya perusahaan, memberikan masukan strategis, dan menjamin akuntabilitas bisnis.
Berapa gaji komisaris Pertagas?
Gaji berkisar Rp80–150 juta per bulan, belum termasuk tunjangan dan bonus tahunan.
Apakah Pertagas bagian dari PGN?
Ya, Pertagas merupakan bagian dari Subholding Gas yang dikelola oleh PGN.
Apa harapan masyarakat terhadap Hanny Joost Pajouw?
Agar dapat memperkuat pengawasan, transparansi, dan membawa nama baik daerah di tingkat nasional.