Fenomena sound horeg menjadi topik hangat di berbagai media dan media sosial dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya karena suaranya yang menggelegar, tapi juga karena kontroversi yang mengikutinya. Banyak yang penasaran siapa sebenarnya penemu sound horeg yang kini menjadi tren hiburan jalanan, terutama di berbagai daerah Jawa Timur. Suara menggelegar dari speaker raksasa yang dipasang di atas mobil bak terbuka ini berhasil menyita perhatian publik, mulai dari yang kagum sampai yang terganggu.
Tak sedikit yang bertanya-tanya, apa itu sound horeg, bagaimana sejarah kemunculannya, dan kenapa bisa sampai memicu fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Padahal awalnya, sound horeg hanya digunakan untuk memeriahkan hajatan atau karnaval desa. Kini, diskusi soal penemu sound horeg hingga larangan menggunakannya menjadi perbincangan yang meluas dan menyentuh banyak aspek sosial dan budaya.
Awal Mula Kemunculan Sound Horeg di Jawa Timur
Sebelum membahas lebih jauh soal siapa penemu sound horeg, penting untuk memahami bagaimana budaya ini bisa muncul dan menjadi bagian dari hiburan masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Fenomena sound horeg muncul sebagai respons atas kebutuhan hiburan masyarakat desa yang ingin merayakan hajatan dengan semarak.
Bermula dari Brewog Audio di Pasuruan
Menurut informasi dari berbagai sumber, banyak yang menyebut Brewog Audio sebagai pelopor sound horeg pertama kali. Brewog Audio berasal dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mereka dikenal sebagai penyedia jasa sound system berukuran besar dengan daya ledak suara yang luar biasa. Nama Brewog pun kini identik dengan sound horeg dan menjadi inspirasi banyak pelaku usaha hiburan jalanan di daerah lainnya.
Konsep dari sound horeg sendiri sederhana: satu mobil bak terbuka disulap menjadi panggung berjalan dengan peralatan audio lengkap dan puluhan speaker. Biasanya, mereka akan melintasi desa atau jalan kota sambil memainkan musik remix keras, yang bisa terdengar dari jarak ratusan meter. Suasana ini membuat banyak orang tertarik, menari, dan ikut meramaikan acara, seperti dalam perayaan karnaval, pesta desa, hingga hajatan pernikahan.
Popularitas Meroket di Media Sosial
Salah satu alasan mengapa sound horeg cepat viral adalah karena media sosial. Banyak konten TikTok dan YouTube menampilkan aksi sound horeg lengkap dengan lampu disko dan musik keras yang menyulut semangat. Tak heran jika akhirnya tren ini menyebar ke daerah lain di Jawa Timur seperti Probolinggo, Jember, Gresik, dan Sidoarjo.
Penemu Sound Horeg dan Pengaruhnya di Masyarakat
Meskipun tidak ada satu tokoh tunggal yang secara resmi tercatat sebagai penemu sound horeg, banyak yang menganggap komunitas seperti Brewog Audio sebagai pelopor utama. Mereka tidak hanya memperkenalkan tren ini, tapi juga mengembangkan teknologinya agar bisa semakin menarik perhatian publik.
Sound Horeg Menjadi Simbol Hiburan Lokal
Penemu sound horeg, atau dalam hal ini komunitas pelopor seperti Brewog Audio, berhasil menciptakan sebuah simbol hiburan lokal yang unik. Dalam banyak kasus, sound horeg menjadi daya tarik utama dalam berbagai acara komunitas. Bahkan, keberadaannya memunculkan bisnis baru seperti sewa sound horeg, penjualan speaker horeg, dan pelatihan operator audio.
Pengaruh dari penemu sound horeg tidak bisa dipandang remeh. Mereka berhasil mengubah cara masyarakat merayakan sesuatu. Dari yang awalnya hanya sekadar pasang musik dari speaker biasa, kini menjadi panggung berjalan yang spektakuler dan menghibur massa dalam skala besar.
Kontroversi dan Dampak Sosial
Namun, di balik popularitas sound horeg, muncul pula berbagai kontroversi. Suara yang terlalu keras sering dikeluhkan sebagai polusi suara, terutama di lingkungan permukiman. Bahkan beberapa kasus berujung pada perkelahian antar warga yang merasa terganggu. Di sinilah peran pemerintah dan tokoh masyarakat diuji untuk menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan ketertiban umum.
Sound Horeg Dilarang dan Fatwa Haram dari MUI
Ketika sound horeg makin masif digunakan, terutama dalam acara karnaval malam dan pawai, muncullah larangan dari sejumlah daerah. Salah satunya adalah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Di sana, sebuah desa bahkan membatalkan karnaval tahunan mereka karena peserta tetap nekat menggunakan sound horeg meski sudah dilarang.
Fatwa Haram Sound Horeg dari MUI Mojokerto
Puncak dari kontroversi ini terjadi ketika Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto mengeluarkan fatwa haram untuk penggunaan sound horeg. Mereka menyebut bahwa sound horeg mengganggu ketenteraman masyarakat, berpotensi merusak moral, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Fatwa ini disambut dengan pro dan kontra. Para pelaku usaha sound horeg mengaku kesulitan mencari rejeki karena permintaan menurun drastis setelah fatwa tersebut diumumkan. Sementara sebagian masyarakat mendukung karena merasa lebih nyaman tanpa suara bising menggelegar di malam hari.
Reaksi Pelaku Usaha
Para pemilik jasa sound horeg merasa bahwa mereka menjadi korban kebijakan yang tidak melibatkan mereka secara langsung. Mereka menilai seharusnya ada regulasi teknis seperti pengaturan volume dan jam operasional, bukan larangan total. Apalagi, banyak dari mereka yang menggantungkan hidup dari usaha ini.
Ciri-Ciri Sound Horeg dan Spesifikasi Umumnya
Sound horeg memiliki ciri khas yang membedakannya dari sound system biasa. Dari tampilan hingga kekuatan suara, semuanya dirancang untuk menarik perhatian dan menciptakan atmosfer pesta.
Desain Mobil dan Perangkat Audio
Mobil yang digunakan untuk sound horeg biasanya berupa mobil bak terbuka atau truk kecil. Di atas bak, dipasang rak-rak besi yang memuat speaker besar, lampu sorot, dan kadang layar LED. Sistem ini didukung dengan genset atau sumber listrik lain untuk menunjang kebutuhan daya yang tinggi.
Volume dan Daya Desibel
Salah satu ciri paling mencolok adalah tingkat kebisingan. Sound horeg bisa mencapai lebih dari 100 desibel. Untuk gambaran, suara jet lepas landas berada di kisaran 120 desibel. Inilah yang membuat banyak warga merasa terganggu karena suaranya bisa terdengar hingga radius ratusan meter.
Jenis Musik dan DJ Remix
Musik yang diputar mayoritas adalah remix dari lagu dangdut, koplo, atau EDM. Terkadang operator sound horeg juga berperan sebagai DJ yang memainkan lagu dengan beat cepat, efek bass keras, dan transisi yang energik. Suasana ini yang membuat sound horeg sangat cocok untuk pawai atau acara malam.
Dampak Sound Horeg terhadap Budaya Lokal
Selain kontroversi, sound horeg sebenarnya mencerminkan dinamika budaya lokal yang unik. Kehadirannya bisa dianggap sebagai evolusi dari budaya pesta rakyat yang kini beralih ke format yang lebih modern dan keras.
Simbol Kreativitas dan Inovasi
Dalam konteks budaya, penemu sound horeg dan pelaku industrinya dianggap sebagai simbol kreativitas dan inovasi. Mereka menggabungkan teknologi, seni pertunjukan, dan semangat kebersamaan menjadi satu bentuk hiburan baru yang digemari generasi muda.
Ancaman terhadap Ketertiban Umum
Namun, di sisi lain, sound horeg juga menjadi tantangan besar bagi ketertiban umum. Beberapa insiden seperti tawuran antar kelompok peserta karnaval, kecelakaan karena mobil sound menghalangi jalan, hingga gangguan tidur warga menjadi alasan kuat untuk dilakukan evaluasi menyeluruh.
FAQ
Apa itu sound horeg?
Sound horeg adalah sistem audio dengan volume sangat tinggi yang biasa dipasang di mobil dan digunakan untuk acara seperti karnaval atau pesta desa.
Siapa penemu sound horeg?
Tidak ada satu individu yang tercatat, namun Brewog Audio dari Pasuruan sering disebut sebagai pelopor.
Mengapa sound horeg dilarang?
Karena dianggap menimbulkan polusi suara, mengganggu ketertiban umum, dan beberapa daerah menyebutkan sebagai tidak sesuai nilai religius.
Berapa desibel suara sound horeg?
Bisa mencapai lebih dari 100 desibel, setara dengan suara pesawat jet.
Apakah sound horeg haram?
MUI Mojokerto mengeluarkan fatwa haram karena dianggap merusak moral dan ketenteraman warga.