Kabar bahwa dirut bank sumut mengundurkan diri mencuat setelah Babay Parid dipanggil menjadi saksi dalam proses hukum kasus dugaan korupsi yang menyeret nama-nama penting dari perusahaan tekstil besar, Sritex. Dalam pernyataan tertulisnya, Babay menyatakan bahwa keputusannya merupakan bentuk tanggung jawab moral dan profesional, dan tidak berkaitan langsung dengan proses penyidikan tersebut. Namun tetap saja, banyak pihak mengaitkan momen tersebut dengan tekanan yang sedang dihadapi oleh Bank Sumut.
Kronologi Lengkap Pengunduran Diri Babay Parid
Langkah mundur Babay Parid bukan tanpa konteks. Pada 3 Juni 2025, ia disebut memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi yang melibatkan petinggi Sritex. Hanya berselang dua hari kemudian, pada 5 Juni 2025, ia secara resmi menyatakan pengunduran dirinya kepada Dewan Komisaris Bank Sumut. Surat pengunduran diri itu langsung diproses dan diumumkan oleh manajemen pada hari yang sama.
Meski belum ada pernyataan resmi yang menjelaskan alasan detail, beberapa media menyebut bahwa tekanan moral dan reputasi institusi menjadi faktor utama. Bahkan, meski pihak manajemen menegaskan bahwa pengunduran ini bersifat pribadi dan tidak dikaitkan dengan pemeriksaan hukum, publik sudah lebih dulu menarik korelasi.
Klarifikasi Bank Sumut dan Pemerintah Daerah
Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang merupakan pemegang saham utama Bank Sumut langsung memberi tanggapan. Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa tidak ada alasan eksplisit yang disampaikan oleh Babay Parid terkait pengunduran dirinya. Namun ia menghormati keputusan tersebut sebagai hak personal yang patut dijaga dengan penuh etika.
Bank Sumut juga merilis pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa proses bisnis akan tetap berjalan normal. Mereka telah menunjuk pelaksana tugas (Plt) direktur utama untuk memastikan stabilitas kepemimpinan dan kelancaran operasional perbankan.
Posisi Hukum Babay Parid dalam Kasus Sritex
Banyak yang bertanya-tanya apakah Babay Parid dicopot atau dipecat dari jabatannya. Faktanya, hingga kini status beliau hanya sebagai saksi dalam penyidikan kasus korupsi Sritex. Tidak ada indikasi hukum bahwa ia terlibat langsung sebagai tersangka atau terdakwa. Namun, status sebagai saksi dalam kasus besar tetap memberi tekanan besar, terlebih pada jabatan publik sekelas dirut bank.
Dalam berita yang beredar, diketahui bahwa Babay sempat menjadi salah satu pihak yang memberikan keterangan kepada penyidik terkait hubungan transaksi dan aliran dana antara pihak internal Sritex dan mitra usaha lainnya. Belum ada penjelasan resmi mengenai keterkaitan langsungnya dalam alur korupsi tersebut.
Siapa Babay Parid dan Kariernya di Dunia Perbankan?
Babay Parid bukan nama asing di industri keuangan Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Bank Sumut, ia telah berkarier cukup lama di dunia perbankan nasional dan sempat menjabat di beberapa posisi strategis di BUMN perbankan lainnya. Penunjukannya sebagai dirut kala itu dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dan digitalisasi layanan Bank Sumut.
Selama kepemimpinannya, Bank Sumut mengalami peningkatan layanan digital dan pembukaan akses lebih luas kepada UMKM. Beberapa program unggulan bahkan mendapat apresiasi dari regulator. Oleh karena itu, keputusan mundurnya ia dari jabatan tertinggi di bank tersebut tentu menjadi perhatian tersendiri, apalagi terjadi di tengah situasi yang sensitif.
Dampak Pengunduran Diri terhadap Kinerja dan Kepercayaan Bank
Salah satu kekhawatiran terbesar setelah dirut bank sumut mengundurkan diri adalah potensi penurunan kepercayaan publik. Namun, sejauh ini manajemen Bank Sumut telah bertindak cepat dalam mengisi kekosongan kepemimpinan dan memastikan jalannya bisnis tetap stabil. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memantau perkembangan situasi dan menilai langkah manajemen cukup responsif.
Pengamat ekonomi Sumatera Utara menyebut bahwa reputasi Bank Sumut tidak semata tergantung pada individu, tapi pada sistem manajemen dan tata kelola internal. Selama lembaga bisa menunjukkan transparansi dan komitmen pada regulasi, kepercayaan nasabah tidak akan tergerus secara signifikan.
Langkah Selanjutnya dan Agenda Restrukturisasi
Dalam waktu dekat, Bank Sumut akan menggelar RUPS Luar Biasa untuk menetapkan nama direktur utama definitif. Proses seleksi akan mempertimbangkan rekam jejak, kapabilitas kepemimpinan, serta pengalaman di bidang perbankan. Pihak pemegang saham juga disebut tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga momentum kinerja positif Bank Sumut pasca pengunduran diri ini.
Pengunduran diri Babay Parid juga membuka wacana baru terkait pengawasan terhadap figur-figur publik yang menjadi saksi dalam perkara hukum. Transparansi, akuntabilitas, dan kredibilitas pejabat publik semakin menjadi sorotan dalam menjaga integritas institusi keuangan.
FAQ
Mengapa dirut Bank Sumut mengundurkan diri?
Babay Parid mengundurkan diri dengan alasan pribadi, meskipun terjadi setelah ia diperiksa sebagai saksi kasus Sritex.
Apakah Babay Parid tersangka dalam kasus Sritex?
Tidak, hingga kini ia masih berstatus sebagai saksi.
Apakah Bank Sumut akan terdampak?
Manajemen menyebut bisnis berjalan normal dan kepemimpinan telah diisi oleh Plt dirut.
Siapa pengganti Babay Parid?
Masih menunggu hasil RUPS Luar Biasa yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Apakah mundurnya Babay Parid karena kasus hukum?
Secara resmi tidak. Namun publik mengaitkannya dengan sorotan atas kasus Sritex.