Kabar duka datang dari Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, setelah seorang dokter gantung diri di Baturaja OKU ditemukan tewas di ruang praktiknya. Kasus ini mengejutkan banyak pihak, termasuk keluarga, rekan kerja, dan masyarakat setempat. Kejadian tragis ini terjadi pada Senin, 21 Oktober 2024, di Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur. Dokter yang dikenal sebagai Muhammad Rizky atau sering dipanggil Kiky, ditemukan oleh perawatnya dalam kondisi tergantung di ruang praktik kliniknya.
Berita tentang dokter gantung diri di Baturaja OKU ini menyebar dengan cepat di media sosial, memicu berbagai spekulasi mengenai penyebab dan kondisi yang melatarbelakangi aksi nekat tersebut. Pihak kepolisian langsung bergerak untuk melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Mari kita simak kronologi lengkap, fakta-fakta yang sudah terungkap, dan perkembangan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Kronologi Penemuan Dokter Gantung Diri di Baturaja OKU
Dokter gantung diri di Baturaja OKU pertama kali ditemukan oleh tiga perawat yang bekerja di klinik tempat almarhum menjalankan praktik. Saat itu, mereka merasa curiga karena hingga sore hari, klinik belum dibuka seperti biasanya. Salah satu perawat berusaha memanggil dokter Kiky, namun tidak ada respons. Karena tidak mendapatkan jawaban, para perawat kemudian mencoba masuk melalui pintu belakang.
Setelah masuk, mereka menemukan tubuh dokter Kiky tergantung di ruang praktiknya. Kondisi ini tentu sangat mengejutkan karena saat itu ada pasien yang sedang antre untuk berobat. Menurut keterangan perawat yang tidak ingin disebutkan namanya, pintu ruang praktik awalnya tertutup rapat, dan ketika masuk lewat pintu belakang, mereka langsung menemukan dokter Kiky dalam keadaan tidak bernyawa.
Sontak, kabar dokter gantung diri di Baturaja OKU ini langsung tersebar. Warga setempat dan pihak berwenang segera mendatangi lokasi kejadian. Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti. Sementara itu, keluarga korban juga segera dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Fakta-Fakta Dokter Gantung Diri di Baturaja OKU
Setelah kejadian ini, muncul berbagai fakta terkait kehidupan dan kondisi terakhir dokter Kiky yang mungkin dapat membantu menjelaskan latar belakang peristiwa ini. Berikut adalah beberapa fakta yang diketahui tentang dokter gantung diri di Baturaja OKU.
1. Ditemukan oleh Rekan Kerja
Seperti yang telah disebutkan, jasad dokter Kiky pertama kali ditemukan oleh tiga perawat yang bekerja dengannya. Mereka adalah Yunizar Hardianti (22), Chyintia Lidayana (27), dan Aprilianti Putri (23). Para perawat inilah yang mencurigai sesuatu tidak beres ketika klinik tidak kunjung dibuka pada jam praktik. Setelah berusaha memanggil dan tidak mendapatkan respons, mereka memutuskan untuk masuk melalui pintu samping dan menemukan korban dalam kondisi tergantung.
2. Kronologi Penemuan Jasad
Jasad dokter Kiky ditemukan tergantung dengan seutas tali di ruang praktiknya. Kejadian ini berlangsung saat istri dokter Kiky sedang menempuh pendidikan dokter spesialis di Palembang, sehingga pada saat kejadian, dokter Kiky berada sendirian di rumahnya. Para perawat yang masuk melalui pintu belakang klinik mengaku terkejut ketika menemukan kondisi dokter Kiky yang sudah meninggal dunia.
3. Riwayat Karier Dokter Kiky
Sebelum kejadian tragis ini, dokter Kiky dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan rajin membantu masyarakat sekitar. Ia pernah bertugas di Puskesmas Pengandonan dan kemudian meminta dipindahkan ke Puskesmas di Baturaja karena alasan kesehatan setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu. Rekan-rekannya di Dinas Kesehatan OKU mengaku tidak menyangka dengan kejadian ini. Kepala Dinas Kesehatan, Deddy Wijaya, mengungkapkan bahwa dokter Kiky sering berbagi cerita dan berdiskusi dengan sesama dokter, dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan melakukan tindakan nekat.
4. Tidak Ada Tanda Kekerasan
Polisi yang melakukan olah TKP menyebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan pula barang berharga yang hilang dari tempat kejadian. Berdasarkan penyelidikan awal, kasus ini diduga kuat merupakan kasus bunuh diri. Namun, polisi masih terus mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk memastikan apakah ada faktor lain yang turut berperan dalam kejadian ini.
5. Dugaan Alami Tekanan Emosional
Salah satu dugaan kuat yang menjadi pemicu tindakan tragis ini adalah tekanan emosional yang dialami oleh dokter Kiky. Beberapa sumber dari pihak keluarga menyebutkan bahwa korban sempat menghadapi masalah rumah tangga yang berat. Diduga, kondisi ini membuatnya mengalami tekanan emosional yang memicu depresi. Meski demikian, keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan meminta agar penyelidikan dilakukan tanpa menggali lebih dalam masalah pribadi korban.
Penyelidikan Polisi Terkait Kasus Dokter Gantung Diri di Baturaja OKU
Pihak kepolisian setempat, khususnya Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni, telah memastikan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Tim Inafis Satreskrim telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti dari lokasi kejadian. Meskipun dugaan awal mengarah pada tindakan bunuh diri, polisi masih mempelajari lebih lanjut apakah ada faktor lain yang mungkin terlibat.
AKBP Imam Zamroni juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian akan terus berkoordinasi dengan keluarga korban dan pemerintah setempat untuk menjaga ketertiban. Mereka berupaya untuk mencegah munculnya spekulasi atau informasi hoaks yang bisa memperburuk situasi.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat
Kabar dokter gantung diri di Baturaja OKU ini tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan pasien-pasiennya. Dokter Kiky dikenal sebagai sosok yang murah hati dan sering membantu warga kurang mampu. Banyak pasien yang mengandalkan jasanya sebagai dokter di daerah tersebut. Reaksi dari warganet di media sosial juga menunjukkan simpati yang mendalam terhadap keluarga korban.
Kasus dokter gantung diri di Baturaja OKU ini menjadi tragedi yang mengguncang banyak pihak. Tidak hanya keluarga dan rekan kerja, tetapi juga masyarakat luas yang mengenal dokter Kiky sebagai pribadi baik dan profesional. Penyebab pasti dari kejadian ini mungkin tidak akan pernah sepenuhnya terungkap, namun tekanan emosional yang dialami korban diyakini menjadi salah satu pemicu utama.
Pihak berwenang diharapkan dapat segera menyelesaikan penyelidikan ini, sehingga keluarga bisa mendapatkan kejelasan dan ketenangan. Selain itu, kasus ini juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental dan mencari bantuan ketika mengalami tekanan berat.