Banyak yang mempertanyakan apakah benar yang ditemukan merupakan makam nabi kuno atau sekadar tokoh lokal yang dihormati masyarakat setempat. Meskipun kabar ini masih menjadi perdebatan, fenomena makam nabi tembok besar china tetap menarik untuk dibahas karena membuka ruang refleksi sejarah penyebaran Islam di Asia Timur. Artikel ini mengulas secara tuntas fakta-fakta yang beredar, hubungan dengan sejarah Islam di China, dan situs-situs lain yang ikut menjadi sorotan.
Fakta Viral Makam Nabi Tembok Besar China
Viralnya berita ini bermula dari unggahan warga yang mengaku melihat batu nisan besar bertuliskan kaligrafi Arab kuno di sekitar reruntuhan Tembok Besar China bagian barat. Unggahan tersebut menyebutkan bahwa batu nisan ini diyakini sebagai bagian dari makam seorang nabi yang berasal dari arah barat. Tak sedikit warganet yang menduga bahwa itu adalah makam Nabi Zulkifli, yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai nabi yang memiliki keterkaitan erat dengan wilayah non-Arab.
Makam nabi tembok besar china yang terkenal ini kemudian memunculkan beragam reaksi, termasuk dari akademisi dan sejarawan. Beberapa arkeolog dari universitas lokal di China disebut telah melakukan investigasi awal, namun belum ada kesimpulan final mengenai keaslian atau afiliasi makam tersebut. Walau begitu, lokasi tersebut kini mulai banyak dikunjungi warga yang penasaran dan ingin menyaksikan langsung temuan yang menghebohkan ini.
Hubungan Islam dan Sejarah Awal di China
Meskipun Tiongkok bukan negara mayoritas Muslim, jejak Islam di negeri ini sudah ada sejak abad ke-7 Masehi. Sejumlah catatan menyebut bahwa utusan Nabi Muhammad pernah mengirimkan sahabatnya ke China dalam rangka berdiplomasi dan berdakwah. Dari sinilah muncul jejak makam sahabat nabi di guangzhou china yang hingga kini dirawat oleh komunitas Muslim lokal.
Adanya kabar makam nabi di dekat Tembok Besar seakan memperkuat spekulasi bahwa Islam telah masuk ke wilayah pedalaman Tiongkok jauh sebelum era dinasti Yuan dan Ming. Selain itu, beberapa komunitas Hui dan Uighur di barat laut China juga mempercayai bahwa ada banyak jejak nabi, wali, atau utusan Islam yang dahulu pernah menetap di wilayah tersebut. Inilah mengapa dugaan viral makam nabi tembok besar china menarik untuk dikaji lebih dalam.
Dugaan Makam Nabi Zulkifli dan Kontroversinya
Nama Nabi Zulkifli menjadi salah satu yang paling sering dikaitkan dengan temuan ini. Beberapa pendapat menyebut bahwa Nabi Zulkifli memang melakukan perjalanan jauh dari kawasan Syam ke wilayah timur dalam rangka menyampaikan risalah. Dalam konteks ini, lokasi penemuan batu nisan di Tembok Besar bisa jadi merupakan salah satu titik akhir dari perjalanan tersebut.
Namun demikian, sebagian ulama dan sejarawan meragukan klaim ini karena tidak ada bukti historis tertulis yang mendukungnya secara eksplisit. Belum ada juga catatan resmi dari kitab sejarah Islam maupun dinasti China yang menyebut keberadaan makam nabi secara spesifik di lokasi tersebut. Kendati begitu, sebagian kalangan tetap menganggap pentingnya penelitian lanjutan karena temuan ini bisa membuka lembaran baru dalam sejarah lintas agama dan budaya.
Lokasi Lain yang Dikaitkan dengan Jejak Nabi
Penemuan ini mengingatkan publik pada beberapa situs lain yang diyakini berhubungan dengan tokoh Islam, seperti makam cucu nabi muhammad di china dan situs bersejarah di Chechnya yang menyimpan artefak bernama mangkuk nabi di chechnya. Semua lokasi ini masih menjadi kontroversi, tapi tetap menjadi tempat ziarah dan penelitian lintas disiplin yang menarik.
Makam cucu nabi misalnya, sering dikaitkan dengan Sayyid Ali bin Zainal Abidin yang konon melakukan dakwah ke kawasan Asia Tengah hingga Tiongkok. Sedangkan mangkuk Nabi di Chechnya dipercaya sebagai peninggalan sejarah Islam awal yang dibawa oleh para pejuang atau utusan dari Timur Tengah ke wilayah Kaukasus.
Dengan banyaknya situs-situs yang diyakini menyimpan jejak Islam, tak heran jika publik tertarik untuk menggali lebih dalam terkait temuan baru ini. Pemerintah China sendiri belum memberikan respons resmi, namun pengelolaan situs oleh masyarakat sekitar mulai dilakukan secara swadaya.
Tanggapan Ulama dan Ahli Sejarah

Dalam menanggapi fenomena ini, sejumlah ulama dan peneliti mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak langsung menarik kesimpulan. Penelitian ilmiah harus menjadi landasan utama dalam mengidentifikasi keaslian situs. Mereka juga mendorong kolaborasi antara ahli arkeologi, sejarawan, dan pemuka agama dari berbagai negara untuk mendalami temuan ini secara objektif.
Sementara itu, beberapa pakar menyebut bahwa viralnya makam nabi tembok besar china seharusnya menjadi momentum untuk membuka diskusi yang sehat tentang sejarah lintas peradaban. Tidak hanya membahas dari aspek agama, tapi juga sosiologi, antropologi, hingga geopolitik sejarah.
FAQ
Apakah benar ditemukan makam nabi di Tembok Besar China?
Belum ada konfirmasi resmi. Masih berupa dugaan berdasarkan temuan batu nisan berkaligrafi Arab.
Siapa nama nabi yang dikaitkan dengan temuan ini?
Sebagian publik menduga itu makam Nabi Zulkifli, namun belum terbukti secara ilmiah.
Apakah makam ini terbuka untuk umum?
Beberapa laporan menyebut masyarakat setempat mulai berdatangan untuk melihat langsung lokasi.
Apakah ada makam tokoh Islam lain di China?
Ya, seperti makam sahabat Nabi di Guangzhou dan cucu Nabi di wilayah barat China.
Apa tanggapan resmi pemerintah atau otoritas arkeologi?
Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Tiongkok maupun lembaga internasional terkait situs ini.