Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan Indonesia setelah sebuah kecelakaan anak KKN menewaskan dua mahasiswa dan melukai dua lainnya. Peristiwa tragis ini terjadi di Batu Bara, Sumatera Utara, dan langsung menyita perhatian publik karena melibatkan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah. Berita ini bukan hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga menyentuh hati masyarakat luas, terutama kalangan akademisi dan rekan sejawat mereka.
Insiden memilukan ini memicu berbagai respons, dari empati mendalam masyarakat hingga desakan kepada institusi terkait untuk meningkatkan aspek keselamatan mahasiswa di lapangan. Dalam kejadian yang terjadi pada Senin, 29 Juli 2025 itu, kendaraan yang ditumpangi empat mahasiswa KKN bertabrakan dengan mobil milik perusahaan swasta PT CGN. Dua korban meninggal dunia di tempat kejadian, sementara dua lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya perhatian terhadap keselamatan peserta KKN yang kerap menjalani tugas di daerah-daerah terpencil dengan risiko tak terduga. Tragedi ini pun menjadi pembicaraan nasional karena berkaitan erat dengan tanggung jawab institusi pendidikan dan perusahaan yang turut terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kecelakaan maut tersebut.
Kronologi Lengkap Kecelakaan Anak KKN di Batu Bara
Kronologi kejadian kecelakaan anak KKN ini bermula saat empat mahasiswa Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah yang sedang menjalankan program KKN di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, melakukan perjalanan dinas menuju lokasi kegiatan. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber termasuk pernyataan kepolisian, kendaraan mereka bertabrakan dengan sebuah mobil milik perusahaan PT CGN di daerah Kecamatan Lima Puluh, pada Senin siang.
Mobil yang ditumpangi oleh para mahasiswa tersebut disebutkan sebagai kendaraan sewaan dari panitia KKN, yang saat itu tengah membawa mereka untuk melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan terkait agenda kerja. Tabrakan terjadi cukup keras, membuat bagian depan kendaraan ringsek parah. Dua mahasiswa, yakni Muhammad Riski Pratama dan Annisa, meninggal dunia seketika di lokasi kejadian. Sedangkan dua rekan mereka yang lain, Zulfahmi dan Farah, menderita luka berat dan segera dilarikan ke RSUD Batu Bara.
Polisi menyebut kecelakaan terjadi di jalan menikung yang kondisinya licin setelah hujan. Sopir kendaraan perusahaan PT CGN diduga hilang kendali karena kecepatan tinggi dan jarak pandang terbatas. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya kelalaian dari kedua belah pihak, namun investigasi lebih lanjut masih berlangsung.
Identitas Mahasiswa KKN yang Jadi Korban
Berikut ini adalah identitas lengkap dari empat mahasiswa KKN yang menjadi korban dalam insiden ini:
- Muhammad Riski Pratama (meninggal dunia), mahasiswa Fakultas Teknik
- Annisa Nur Aulia (meninggal dunia), mahasiswa Fakultas Keguruan
- Zulfahmi Ramadhan (kritis), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
- Farah Dewi Ayu (kritis), mahasiswa Fakultas Ekonomi
Keempatnya diketahui baru saja memulai kegiatan KKN mereka di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Lima Puluh, Batu Bara. Baru dua pekan mereka menjalankan program pengabdian masyarakat, sebelum musibah menimpa mereka saat dalam perjalanan kembali ke posko.
Kabar duka ini langsung tersebar di berbagai media sosial, memicu gelombang doa dan simpati dari teman-teman sesama mahasiswa, dosen, dan alumni kampus UMN Al Washliyah. Banyak yang membagikan kenangan bersama para korban semasa hidup mereka.
Tanggapan Resmi dari Kampus dan Pihak Perusahaan
Pihak kampus UMN Al Washliyah melalui Wakil Rektor III, Dr. Muhammad Fauzan, menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas kejadian ini. Ia mengatakan bahwa pihak universitas akan menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah dan pengobatan korban luka. Selain itu, pihak kampus juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelaksanaan KKN agar keselamatan mahasiswa lebih terjamin di masa mendatang.
Sementara itu, PT CGN sebagai perusahaan pemilik kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan juga memberikan pernyataan resmi. Melalui Humas-nya, perusahaan menyatakan kesiapannya bertanggung jawab penuh atas insiden ini, baik secara moral maupun finansial. Mereka menyebut telah mengirimkan perwakilan ke rumah sakit dan ke rumah duka serta memberikan dukungan hukum kepada keluarga korban.
Langkah ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, meskipun tetap muncul desakan agar proses hukum berjalan adil dan transparan. Pihak kepolisian sendiri sudah mengamankan sopir kendaraan dan sedang melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menetapkan siapa pihak yang paling bertanggung jawab.
Duka Mendalam dari Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Ribuan pelayat mengiringi pemakaman kedua korban di kampung halaman mereka di Lubuk Pakam. Suasana haru menyelimuti keluarga dan warga sekitar yang merasa kehilangan atas kepergian mahasiswa-mahasiswa yang tengah mengabdi.
Bupati Batu Bara, Zahir, juga menyempatkan diri hadir dalam prosesi pemakaman dan menyampaikan belasungkawa. Dalam pernyataannya, ia mengaku sangat terpukul dan menginstruksikan seluruh camat serta lurah di wilayahnya untuk meningkatkan koordinasi dan pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa KKN yang bertugas.
Selain itu, warga Desa Pematang Panjang menggelar doa bersama dan pemasangan baliho ucapan duka di balai desa. Mereka mengungkapkan kesan positif selama para mahasiswa KKN tersebut berada di desa mereka.
Evaluasi Pelaksanaan KKN dan Isu Keselamatan Mahasiswa
Tragedi kecelakaan anak KKN ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya manajemen risiko dalam kegiatan lapangan yang melibatkan mahasiswa. Meskipun program KKN bertujuan mulia, faktor keselamatan sering kali terabaikan, mulai dari transportasi hingga lokasi penugasan.
Pakar pendidikan dari Universitas Sumatera Utara, Prof. Arifin Nasution, menegaskan bahwa perlu ada panduan keselamatan yang lebih ketat dan audit terhadap penyedia kendaraan yang digunakan oleh mahasiswa. Ia menyarankan agar setiap kampus memiliki sistem mitigasi risiko yang meliputi asuransi, pelatihan keselamatan, dan SOP transportasi yang jelas.
Selain itu, beberapa kampus mulai mempertimbangkan untuk melakukan revisi kebijakan KKN, termasuk penempatan di daerah-daerah dengan infrastruktur jalan yang buruk atau lalu lintas berbahaya. Diskusi ini menjadi hangat di kalangan rektorat dan kementerian pendidikan.
FAQ
Apa penyebab kecelakaan anak KKN di Batu Bara?
Penyebab utama adalah tabrakan antara mobil mahasiswa KKN dan kendaraan perusahaan. Diduga karena kondisi jalan licin dan kecepatan tinggi.
Siapa korban dalam kecelakaan ini?
Dua mahasiswa meninggal dunia (Muhammad Riski dan Annisa), sementara dua lainnya masih dirawat dalam kondisi kritis.
Apa tanggapan dari kampus UMN Al Washliyah?
Pihak kampus menyatakan duka mendalam dan akan menanggung seluruh biaya medis serta pemulangan jenazah korban.
Apakah PT CGN bertanggung jawab?
Ya, PT CGN telah menyatakan siap bertanggung jawab dan memberikan bantuan kepada korban serta keluarga.
Apa dampak dari kejadian ini bagi pelaksanaan KKN ke depan?
Kejadian ini mendorong banyak kampus untuk mengevaluasi sistem keselamatan dan mitigasi risiko dalam pelaksanaan KKN.