Dengan mengusung tema “Pemuda Negarawan, Totalitas untuk Indonesia Raya,” milad ini menjadi ajang refleksi serta konsolidasi gerakan pemuda yang tak hanya aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan, tetapi juga terlibat aktif dalam pembangunan bangsa. Di berbagai daerah, mulai dari Sidoarjo hingga Jawa Tengah, Milad Pemuda Muhammadiyah ke-93 dirayakan dengan beragam agenda positif yang menunjukkan peran nyata pemuda dalam menjawab tantangan zaman.
Sejarah Singkat dan Makna Milad Pemuda Muhammadiyah
Peringatan milad ini bukan hanya seremoni tahunan, melainkan pengingat atas sejarah panjang gerakan pemuda yang telah berdiri sejak 1932. Milad pemuda muhammadiyah selalu menjadi sarana untuk mengevaluasi kiprah dan kontribusi kader dalam membangun masyarakat berkemajuan.
Selama 93 tahun berdiri, Pemuda Muhammadiyah telah melahirkan banyak pemimpin bangsa, aktivis sosial, dan tokoh-tokoh inspiratif yang berkontribusi nyata dalam berbagai sektor. Semangat milad ke-93 pemuda muhammadiyah tidak hanya memeriahkan ulang tahun, tetapi juga mendorong kader muda untuk menegaskan posisinya sebagai agen perubahan yang berpijak pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
Tema Pemuda Negarawan dan Relevansinya di Tahun 2025
Tema “Pemuda Negarawan, Totalitas untuk Indonesia Raya” bukanlah sekadar slogan. Ini adalah bentuk penegasan posisi strategis pemuda dalam tatanan sosial-politik Indonesia masa kini. Kata “negarawan” menunjukkan bahwa kader Pemuda Muhammadiyah tidak hanya berpikir taktis, tetapi juga visioner dalam mengelola peran sosial dan kebijakan publik.
Dalam konteks milad pemuda muhammadiyah 2025, tema ini menjadi panggilan untuk seluruh kader agar mampu membangun karakter kepemimpinan yang matang, toleran, dan solutif. Di tengah maraknya dinamika politik dan sosial, pemuda harus tampil sebagai peneduh, bukan pemecah; sebagai pemberi solusi, bukan sumber konflik.
Inisiatif Positif dari Daerah: Faskho Awards dan Gerakan Gerbang Desa
Salah satu bentuk nyata semangat milad pemuda adalah munculnya inovasi dari daerah. PDPM (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah) Sidoarjo meluncurkan program “Gerakan Pemuda Gerbang Desa” yang bertujuan untuk membina pemuda desa dalam pemberdayaan ekonomi, pendidikan, serta penguatan ideologi kebangsaan.
Tak hanya itu, Faskho Awards 2025 juga menjadi highlight dari perayaan milad ini. Ajang ini memberikan penghargaan kepada kader-kader inspiratif yang aktif di bidang sosial, pendidikan, dan dakwah digital. Ini menunjukkan bahwa Pemuda Muhammadiyah telah memasuki ranah pengakuan berbasis prestasi dan kontribusi konkret.
Milad pemuda 2025 menjadi ajang mengukuhkan bahwa gerakan ini tak stagnan dalam romantisme sejarah, tapi terus bergerak menyesuaikan diri dengan tantangan baru—dari desa hingga dunia digital.
Kiprah dan Harapan Pemuda Muhammadiyah ke Depan
Peringatan milad bukan hanya tentang menengok ke belakang, tetapi juga menetapkan arah ke depan. Pemuda Muhammadiyah dituntut untuk tidak hanya hadir, tetapi juga memberikan warna dalam proses perubahan sosial. Oleh karena itu, tantangan seperti radikalisme, dekadensi moral, hingga digitalisasi harus dijawab dengan program dan aksi yang membumi.
Di masa depan, gerakan pemuda ini diharapkan semakin inklusif, adaptif, dan terlibat dalam proses demokrasi secara aktif. Pendidikan kader harus diarahkan pada penguatan literasi digital, kemampuan berpikir kritis, serta jiwa kewirausahaan sosial.
Momentum milad ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat jaringan dan sinergi antar lembaga otonom Muhammadiyah, termasuk dengan komunitas luar yang memiliki visi kebangsaan yang serupa. Kolaborasi menjadi kata kunci, agar semangat Pemuda Muhammadiyah tidak hanya besar secara jumlah, tapi juga berdampak nyata di masyarakat.