Dalam tradisi masyarakat Islam Jawa dan sebagian wilayah Nusantara, bulan Safar dikenal sebagai bulan yang diyakini memiliki ujian atau bala. Salah satu amalan yang sering dilakukan untuk memohon perlindungan dari berbagai musibah adalah sholat Rebo Wekasan. Ibadah sunah ini biasa dilakukan di hari Rabu terakhir bulan Safar. Oleh karena itu, memahami niat sholat Rebo Wekasan bulan Safar serta tata caranya menjadi penting bagi umat Islam yang ingin mengamalkannya secara benar.
Sholat Rebo Wekasan bukan bagian dari ibadah wajib yang disyariatkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an maupun hadis sahih. Namun, banyak ulama dan tokoh pesantren mengajarkan amalan ini sebagai bentuk ihtiar batiniah menghadapi cobaan hidup, terutama di waktu yang dianggap rawan. Artikel ini akan mengulas tuntas seputar niat sholat Rebo Wekasan bulan Safar, pandangan ulama, cara pelaksanaannya, serta bacaan doa yang biasa dibaca usai sholat.
Asal Usul dan Pandangan Ulama Tentang Rebo Wekasan
Sebelum kita membahas tata cara dan niat sholat Rebo Wekasan bulan Safar, penting untuk mengetahui asal mula dan latar belakang munculnya amalan ini. Rebo Wekasan berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Rabu terakhir” dalam bulan Safar. Tradisi ini erat kaitannya dengan kepercayaan bahwa hari Rabu terakhir Safar adalah waktu diturunkannya bala atau musibah dalam jumlah besar ke bumi.
Meski tidak ditemukan dalam hadis sahih, amalan Rebo Wekasan tetap dilestarikan oleh banyak ulama pesantren, termasuk KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen). Menurut beliau, selama niatnya tidak menyimpang dan tidak menganggap wajib, maka sholat Rebo Wekasan dapat menjadi bagian dari doa dan permohonan perlindungan kepada Allah.
Niat Sholat Rebo Wekasan Bulan Safar
Niat merupakan bagian penting dalam setiap ibadah. Untuk melaksanakan sholat Rebo Wekasan, biasanya dilakukan sebanyak 4 rakaat dengan dua salam (setiap dua rakaat satu salam). Berikut adalah contoh niatnya:
_”Ushallii sunnatal Reboi Wekasan rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya:
“Saya niat sholat sunah Rebo Wekasan dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Niat ini bisa dibaca dalam hati atau diucapkan dengan lisan sebelum memulai takbiratul ihram. Jangan lupa untuk meluruskan niat bahwa ini adalah bentuk doa dan permohonan, bukan kewajiban syar’i.
Tata Cara Sholat Rebo Wekasan
Sholat Rebo Wekasan pada dasarnya tidak berbeda jauh dari sholat sunah lainnya. Namun, ada tambahan doa tertentu yang bisa dibaca. Berikut tata cara umum yang bisa diikuti:
- Sholat dilakukan sebanyak 4 rakaat, bisa 2 rakaat salam lalu 2 rakaat lagi.
- Bacaan setelah Al-Fatihah:
- A. Rakaat 1: Surat Al-Kafirun
- B. Rakaat 2: Surat Al-Ikhlas
- C. Rakaat 3: Surat Al-Falaq
- D. Rakaat 4: Surat An-Naas
- Setelah salam, membaca doa tolak bala dan memohon keselamatan.
Tata cara ini berdasarkan kebiasaan yang diajarkan di pesantren dan majelis taklim. Jika tidak hafal surat pendek tersebut, bisa diganti dengan bacaan lain yang mudah namun tetap dilakukan dengan khusyuk.
Doa Setelah Sholat Rebo Wekasan
Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sholat Rebo Wekasan adalah doa setelah sholat. Doa ini biasanya berupa permohonan perlindungan dari segala bencana dan penyakit yang bisa terjadi selama setahun ke depan.
Berikut salah satu contoh doa yang dibaca:
“Allaahumma shrif ‘annaa al-balaa’a, wal waba’a, wal fahsyaa’a, wal munkaraat, wal asqooma, wal fitan maa zhahara minhaa wa maa bathana…”
Artinya:
“Ya Allah jauhkan kami dari bencana, wabah, keburukan, penyakit, dan fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi…”
Doa ini bisa ditambah dengan permohonan lain sesuai kebutuhan masing-masing, seperti memohon keselamatan keluarga, rezeki yang halal, dan dijauhkan dari fitnah dunia akhirat.
Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Rebo Wekasan
Sholat Rebo Wekasan dilakukan pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Pada tahun 2025 ini, berdasarkan kalender Hijriah dan konversi ke kalender Masehi, Rebo Wekasan diperkirakan jatuh pada tanggal 28 Safar 1447 H, atau bertepatan dengan hari Rabu, 20 Agustus 2025.
Waktu pelaksanaannya disarankan setelah sholat Dhuha, yaitu sekitar pukul 08.00 hingga sebelum masuk waktu Dzuhur. Namun, tidak ada batasan waktu yang kaku, asalkan dilakukan di siang hari.
Hukum dan Dalil Sholat Rebo Wekasan
Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada dalil eksplisit dari Nabi Muhammad SAW terkait sholat Rebo Wekasan. Karenanya, ulama membedakan antara ibadah mahdhah (murni seperti sholat wajib) dan ibadah ghairu mahdhah (seperti doa, zikir, dan sholat sunah mutlak).
KH Maimoen Zubair menyatakan bahwa jika suatu amalan membawa kebaikan dan tidak bertentangan dengan syariat, maka boleh diamalkan sebagai bentuk tawassul. Oleh karena itu, sholat Rebo Wekasan boleh dilakukan dengan niat sholat sunah mutlak dan memohon keselamatan dari Allah.
Sholat Rebo Wekasan adalah amalan yang tumbuh dari tradisi lokal dan diperkuat oleh keyakinan masyarakat terhadap waktu-waktu mustajab. Walau tidak wajib, melaksanakan niat sholat Rebo Wekasan bulan Safar bisa menjadi bentuk ikhtiar spiritual untuk meminta perlindungan dari Allah.
Dengan niat yang benar dan tidak meyakini kewajiban syar’i, amalan ini sah dilakukan dan dapat mendatangkan ketenangan batin. Jangan lupa lakukan sesuai tata cara yang dianjurkan dan iringi dengan doa-doa kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
FAQ
Apa itu sholat Rebo Wekasan?
Sholat sunah yang dilakukan pada hari Rabu terakhir bulan Safar untuk memohon perlindungan dari musibah.
Apakah sholat ini wajib?
Tidak. Ini adalah ibadah sunah yang tumbuh dari tradisi dan tidak diwajibkan secara syariat.
Berapa rakaat sholat Rebo Wekasan?
Dilakukan sebanyak 4 rakaat, bisa 2 salam atau 4 langsung.
Apa niat sholat Rebo Wekasan?
“Ushallii sunnatal Reboi Wekasan rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Apa waktu pelaksanaan terbaiknya?
Hari Rabu terakhir bulan Safar, bisa dilakukan mulai pagi hingga menjelang Dzuhur.