Menurut laporan resmi yang beredar di media, setidaknya lebih dari 180 siswa mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai mengonsumsi nasi dan ayam goreng dari menu MBG. Beberapa di antaranya bahkan harus dirujuk ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Kejadian siswa smpn 35 bandung keracunan mbg ini langsung memicu reaksi cepat dari pihak sekolah, Dinas Kesehatan Kota Bandung, serta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang menjadikan peristiwa ini sebagai peringatan penting.
Kronologi Kejadian Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung
Insiden ini terjadi pada hari Senin, 29 April 2025, saat SMPN 35 Kota Bandung menggelar program pembagian makanan bergizi kepada seluruh siswa. Program tersebut merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk memberikan asupan nutrisi sehat bagi pelajar setiap harinya. Namun, alih-alih menyehatkan, makanan yang dibagikan justru membuat ratusan siswa mengalami gangguan pencernaan secara serentak.
Menurut kesaksian beberapa guru smpn 35 bandung dan wali kelas, gejala keracunan mulai muncul hanya dalam waktu satu jam setelah makan siang selesai. Puluhan siswa dilarikan ke puskesmas dengan kondisi lemas, pusing, hingga muntah. Sementara itu, sebagian lainnya tetap dirawat di sekolah oleh petugas kesehatan setempat. Kejadian ini disebut sebagai salah satu kasus keracunan makanan bandung barat terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Kota Bandung bergerak cepat dengan membentuk tim investigasi gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan pihak kepolisian. Mereka melakukan pengambilan sampel makanan dan menelusuri sumber bahan baku dari katering penyedia MBG untuk mencari penyebab utama keracunan massal ini.
Reaksi Pemerintah dan Tindakan Pencegahan Selanjutnya
Menanggapi insiden ini, Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama anggota DPRD setempat langsung mengunjungi siswa-siswa yang dirawat. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkot Bandung dan para siswa akan mendapatkan pendampingan psikis serta pengawasan kesehatan hingga pulih sepenuhnya.
Pemkot juga menyatakan bahwa pengawasan distribusi makanan MBG akan diperketat, mulai dari proses pengadaan, pengecekan bahan baku, hingga proses pengolahan dan pengemasan. Perusahaan katering yang diduga menjadi penyebab siswa smpn 35 bandung keracunan mbg tengah dalam tahap evaluasi dan akan dikenakan sanksi administratif hingga pemutusan kontrak jika terbukti lalai.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan audit menyeluruh terhadap semua sekolah yang menjalankan program MBG agar insiden serupa tidak terulang. Protokol keamanan pangan akan diperbarui dan pelatihan keamanan pangan akan diwajibkan bagi seluruh penyedia jasa katering sekolah.
Dampak Psikologis dan Reaksi Masyarakat
Di luar aspek medis, kejadian ini memberikan dampak besar secara psikologis bagi siswa dan orang tua. Banyak orang tua merasa cemas dan mulai meragukan keamanan program MBG di sekolah-sekolah. Mereka menuntut transparansi dan peningkatan kualitas pengawasan dari instansi terkait.
Sejumlah siswa mengaku takut untuk kembali makan siang di sekolah, bahkan ada yang mengalami trauma ringan setelah kejadian tersebut. Ini menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah untuk memberikan edukasi dan pemulihan psikologis secara bertahap. Dinas Pendidikan Kota Bandung pun berjanji akan melibatkan psikolog anak dalam proses pendampingan korban siswa keracunan.
Tokoh masyarakat dan LSM lokal juga ikut mendesak agar pemerintah melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan program MBG. Mereka menyarankan adanya sistem kontrol berbasis komunitas dan pelibatan orang tua dalam verifikasi keamanan makanan di sekolah.
Evaluasi Program MBG dan Langkah Perbaikan

Program makanan bergizi gratis sebetulnya dirancang untuk membantu peningkatan gizi pelajar, khususnya dari keluarga prasejahtera. Namun, kasus di SMPN 35 Bandung menjadi evaluasi besar bagi pemerintah pusat dan daerah. Masalah bukan pada tujuannya, tetapi pada implementasi dan pengawasan yang belum maksimal.
Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan kini bekerja sama untuk merumuskan standar operasional yang baru. Akan ada peningkatan sistem distribusi logistik, uji sampel makanan secara rutin, serta peningkatan sertifikasi penyedia jasa katering. Sekolah juga akan mendapatkan pelatihan teknis dalam mengawasi program makanan bergizi.
Harapannya, peristiwa siswa smpn 35 bandung keracunan mbg ini menjadi pembelajaran yang mendorong penguatan sistem, bukan penghentian program. Karena pada dasarnya, MBG tetap penting untuk mengatasi stunting, gizi buruk, dan konsentrasi belajar siswa di sekolah.
FAQ
Kapan insiden keracunan MBG di SMPN 35 Bandung terjadi?
Pada Senin, 29 April 2025.
Berapa jumlah siswa yang terdampak?
Lebih dari 180 siswa mengalami gejala keracunan.
Apa menu makanan yang menyebabkan keracunan?
Nasi dan ayam goreng dari program MBG.
Apa tindakan Pemkot Bandung?
Biaya pengobatan ditanggung, katering dievaluasi, pengawasan diperketat.
Apakah program MBG dihentikan?
Tidak, tapi akan diaudit dan diperbaiki total dari sisi pengawasan dan distribusi.