Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan viralnya kabar om betel tantang hercules dalam sebuah ajakan duel menggunakan sarung atau dikenal sebagai tradisi “Sitobo Lalang Lipa”. Aksi yang mendadak jadi trending ini sontak memancing beragam reaksi publik, mulai dari kekaguman hingga keheranan. Bukan tanpa alasan, Om Betel, pria asal Makassar ini, berani menantang sosok Hercules, tokoh preman legendaris Indonesia yang dikenal luas karena reputasinya di masa lalu.
Ajakan duel ini bukan sekadar provokasi semata. Melainkan mengandung nilai budaya yang dalam dan menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Bugis-Makassar. Sitobo Lalang Lipa sendiri adalah tradisi adu fisik dalam satu sarung yang melambangkan keberanian, kehormatan, dan penyelesaian masalah secara ksatria. Di tengah isu sensitif yang menyebut Hercules menghina figur jenderal, Om Betel pun muncul dengan gaya berani mengajak “penyelesaian adat” melalui tradisi leluhurnya.
Siapa Sebenarnya Sosok Om Betel?
Tidak banyak yang tahu siapa sosok asli Om Betel sebelum viral. Namun, informasi yang tersebar menyebutkan bahwa ia adalah seorang pria asal Makassar yang juga merupakan alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI). Dalam beberapa wawancara, Om Betel digambarkan sebagai pribadi yang santai tapi memiliki jiwa patriotik dan rasa hormat tinggi terhadap budaya Bugis.
Profil Om Betel kini menjadi sorotan di berbagai media sosial dan forum online. Banyak netizen yang kagum karena keberaniannya mempopulerkan kembali Sitobo Lalang Lipa di tengah era modern. Ia juga dikenal aktif di komunitas budaya serta beberapa kegiatan sosial yang mengangkat nilai-nilai lokalitas Sulawesi Selatan.
Lebih dari sekadar viral, sosok om betel dianggap mewakili semangat kultural yang selama ini mulai tergeser oleh budaya luar. Aksinya, meski terkesan ekstrem, dinilai banyak pihak sebagai bentuk kecintaan terhadap identitas budaya leluhur.
Tradisi Sitobo Lalang Lipa dan Maknanya
Ajakan duel yang dilakukan Om Betel terhadap Hercules tidak sembarangan. Ia memilih menggunakan tradisi Sitobo Lalang Lipa—sebuah adu keberanian khas suku Bugis yang dilakukan di dalam satu sarung. Dua orang petarung masuk dalam lipatan sarung yang sama dan bertarung tanpa ruang untuk menghindar, hanya dengan pisau atau badik.
Makna dari tradisi ini sangat dalam. Selain sebagai cara menyelesaikan konflik, ini juga menjadi simbol pertarungan yang jujur dan terbuka, tanpa tipu daya atau pelarian. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh para pemuda untuk menunjukkan keberanian, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap pihak lawan.
Dengan menantang Hercules melalui jalur ini, Om Betel sebenarnya tidak hanya sekadar mengajak bertarung, melainkan mengajak kembali kepada prinsip-prinsip kehormatan dan keberanian tradisional. Banyak netizen yang menilai aksi ini lebih bermakna daripada sekadar perkelahian jalanan.
Reaksi Publik terhadap Om Betel Ajak Tarung
Berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, hingga YouTube penuh dengan video, komentar, dan opini terkait om betel tantang hercules. Banyak yang memberi dukungan, terutama mereka yang berasal dari kawasan timur Indonesia, merasa bangga karena budaya lokal mereka kembali mendapat sorotan nasional.
Namun, tidak sedikit pula yang skeptis, menganggap bahwa ini hanya bentuk cari sensasi. Beberapa mengkritik keras tindakan Om Betel karena dinilai bisa memancing konflik baru. Meski demikian, banyak tokoh adat dan budayawan menanggapi dengan cara lebih positif: bahwa peristiwa ini menjadi momentum untuk mengedukasi publik tentang kekayaan budaya Bugis.
Media juga turut mengangkat topik ini dengan pendekatan yang lebih mendalam. Beberapa media seperti Tribun Makassar dan Kilat.com menurunkan artikel mengenai profil om betel, sejarah Sitobo Lalang Lipa, serta sudut pandang masyarakat mengenai aksi viral tersebut.
Analisis Media: Om Betel Lawan Hercules
Dalam pemberitaan media, banyak yang menggarisbawahi bahwa peristiwa ini memiliki lebih banyak sisi budaya daripada sekadar adu otot. Tradisi Sitobo Lalang Lipa dianggap sebagai simbol penyelesaian yang beretika dalam masyarakat Bugis.
Om Betel juga disebut telah melampaui sekadar perorangan. Ia membawa representasi komunitas dan nilai-nilai yang selama ini nyaris hilang dalam kehidupan modern. Perbandingan antara om betel lawan hercules diulas dalam berbagai narasi, bukan dalam konteks kekuatan fisik saja, melainkan dalam simbolisasi pertemuan antara tradisi dan modernitas.
Di tengah perkembangan zaman yang sarat informasi digital dan gaya hidup instan, tindakan seperti ini—walau kontroversial—tetap memancing diskusi sehat tentang pentingnya mengenal dan merawat budaya asli bangsa.